Polisi wanita memasang borgol di tangan Nandini.
Meethi: Nandini, jangan khawatir, Aakash akan melakukan sesuatu!
Polisi wanita: Ayo!
Nandini dibawa ke kantor polisi.
Meethi: Aakash, kita harus melakukan sesuatu. Nandini tidak bersalah dalam hal ini.
Aakash: Aku tau itu. Kau jaga Rani, aku akan pergi ke kantor polisi
bersama pengacaraku. Aku akan melakukan sesuatu dan membebaskan Nandini
dari penjara. Kumohon tetaplah disini.
Ekadish sedang menjaga Rani sendirian.
Rani: Nani, ibu Meethi dimana?
Ekadish: Dia akan segera kembali.
Rani: Nani, aku ingin pulang.
Ekadish: Aku akan membawamu pulang setelah dokter mengizinkan.
Rani: Aku baik2 saja. Aku akan menjaga kalian semua setelah sampai di
rumah. Chameli juga sudah berubah dari dalam lubuk hatinya. Dia tidak
akan melakukan kesalahan lagi sekarang.
Pengacara Aakash berusaha menjelaskan kejadian yg sebenarnya kpd Inspektur.
Inspektur: Aku mengerti, tapi ini tetaplah kasus pembunuhan. Aku harus bicara dulu dgn saksi mata.
Aakash: Khana sempat melepaskan beberapa tembakan kearahku. Jika Nandini tdk dtg&menyelamatk
anku tepat waktu, maka peluru berikutnya akan mengenai tubuhku.
Inspektur: Kau bisa membayar uang jaminan di pengadilan, tapi akan sulit utk memanggilmu.
Aakash: Aku akan bayar uang jaminan, bisakah aku bertemu dgn Nandini?
Inspektur: Tdk bisa. Kami harus mendengarkan pernyataannya terlebih dahulu.
Aakash tertegun, ia bicara dlm hati "Apa yg harus kukatakan pada Rani jika dia menanyakan Nandini?".
Gomti melakukan ritual kepulangan Rani, Rani kemudian berlari dan bersembunyi dibalik sofa.
Ekadish: Hei, apa yg kau lakukan?
Rani: Aku dan Chameli biasa bermain petak umpet seperti ini. Lihat
saja, waktu dia pulang dia akan mencariku dan berkata "Dimana Rani
kuuu?".
Meethi&Aakash saling bertukar pandang, Meethi lalu berjalan mendekati Rani.
Meethi: Rani, berdirilah. Mulai sekarang dan seterusnya kumohon jgn
panggil ibumu Chameli. Namanya adlh Nandini. Panggil dia Ibu Nandini.
Rani: Baiklah. Aku akan memanggilnya ibu Nandini. Ayo kita cari dia.
Meethi: Saat ini aku tdk bisa mempertemukanmu dgnnya. Dia pergi utk melakukan beberapa pekerjaan.
Rani: Tapi aku sdh memaafkannya.
Meethi: Nandini meninggalkan rumah ini memikirkan kebaikanmu. Jgn cemas
memikirkannya. Dia sangat menyayangimu, dia ingin memberikan
kebahagiaan utkmu, dia ingin kau bersekolah&belajar yg rajin.
Rani: Apakah ibu Nandini tdk akan pernah kembali?
Aakash: Dia pasti kembali. Dia bahkan akan mengirim surat&menelfonmu. Dia akan dtg utk memberikan berkat setelah kau tumbuh dewasa.
Meethi: Rani, ibu Nandinimu sangat baik. Apapun yg dia lakukan hari
ini, dia lakukan utk dirimu. Dia sangat menyayangimu, percayalah padaku.
Rani: Aku tau, tapi utk apa dia menjauh dariku?
Meethi: Dia prg jauh tp bukan berarti kau harus melupakannya. Ingatlah dia selalu krn dia adlh ibumu.
Rani: Baiklah, kalau kalian bilang begitu. Aku terima kalau yg dilakukan ibu Nandini itu benar.
Rani bicara sendiri.
Rani: Ibu Nandini, aku tau kau bisa mendengarku dimanapun kau berada. Aku akan menunggumu!
Semua org terharu mendengarnya.
Nandini dibawa masuk kedalam sel tahanan, ia melihat seorang gadis
kecil sedang menangis memanggil ayahnya, Nandini lalu bertanya kepada
polisi wanita yg membawanya.
Nandini: Anak siapa itu?
Polisi wanita: Org yg kau bunuh, dia adlh anaknya.
Nandini terkejut mengetahui bahwa Khana memiliki seorang anak yg masih
kecil, ia melihat seorang polisi wanita sdg berusaha menenangkan anak
itu.
Polisi wanita: Ayahmu telah tiada.
Tamanna: Kau bohong! Ayahku tidak boleh meninggalkanku! Beritahu dia kalau Tamannanya ada disini. Ayah, ayah, dimana kau? Bibi ini bilang kau sudah tiada.
Polisi wanita: Nak, ayahmu sdh tdk ada didunia ini lagi. Beritahu aku, dimana ibumu?
Tamanna: Ibuku bersama Dewa. Ayahku adalah ibu bagiku. Dia sangat
menyayangiku. Dia memberikan segala yang aku inginkan. Ayah, dimana kau?
Polisi wanita: Bagaimana cara menjelaskan kenyataan pahit kpd anak ini? Kedua orangtuamu sdh bersama Dewa skrg.
Nandini menangis melihat Tamanna, ia pun teringat dengan Rani.
Aakash membangunkan Meethi pagi harinya.
Aakash: Meethi, bangun. Sudah waktunya Rani berangkat sekolah. Kita harus segera membuat Rani menjalani hari2nya seperti biasa.
Meethi hendak berdiri dari tempat tidur, tapi Rani menggenggam erat selendangnya.
Meethi: Anak ini benar2 nakal. Aku tau dia hanya pura2 tidur.
Aakash: Bagun Rani! Kau harus berangkat sekolah!
Meethi: Biarkan dia libur sehari saja.
Aakash: Tidak boleh. Besok dia akan membuat alasan yang sama seperti hari ini. Bangunkan dia.
Meethi dan Aakash lalu sama2 menggelitik Rani.
Rani: Jangaaaan. Hahaha.
Ekadish mengejar Rani yang berlarian didalam rumah dan memberikan ponsel kepadanya.
Aakash: Ayo Rani!
Aakash melihat ponsel ditangan Rani, ia tau ponsel itu pemberian Ekadish.
Aakash: Ibu terlalu memanjakan Rani. Belum waktunya dia menggunakan ponsel.
Ekadish: Aku memberinya untuk berjaga2.
Meethi memberikan segelas jus kepada Rani.
Aakash: Ayo Rani.
Rani: Ayo ibu Meethi, antar aku ke sekolah.
Meethi: Tdk bisa nak. Lihat, kakiku masih sakit.
Rani: Baiklah, tapi ibu harus mengantarku ke sekolah kalau sudah sembuh. Janji!
Rani memeluk Meethi lalu berangkat bersama Aakash.
Ekadish: Menantu, kakimu masih sakit?
Meethi: Sebenarnya aku mendapat telfon dari Nandini. Dia ingin aku menemuinya.
BACA SELANJUTNYA
Belum ada tanggapan untuk "Nandini terkejut mengetahui bahwa Khana memiliki seorang anak yg masih kecil, ia melihat seorang polisi wanita sdg berusaha menenangkan anak itu"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.