
SINOPSIS
Raman
bergegas beralih ke dapur sambil berkata “Aku lapar ! Apakah tidak ada
yang bisa dimakan disini ?” ujar Raman sambil membuka lemari es “Apakah
aku boleh membuatkan sesuatu ?” sahut Ishita “Sekarang inilah hidupku,
makan makanan yang kamu masak, hidup seperti apa ini ?”, “Kenapa kamu
begitu banyak mengeluh ?” tanya Ishita heran, tiba tiba listriknya mati Adegan Romantis Mohabbatein Episode 128
“Wow ! Hari yang buruk dalam hidupku !”, “Raman, tenanglah, aku akan
mengambil lilin” ketika Ishita melangkah tiba tiba sepatunya
tergelincir, Raman langsung memegangnya, mereka berdua saling memandang
satu sama lain cukup lama, lalu Raman berkata “Berdiri baik” ujar Raman
sambil menegakkan Ishita “Maafkan aku”, “Aku akan mengambil lilinnya”
ujar Raman “Apakah tadi aku bilang tidak jelas ?”, “Aku punya senter di
ponselku“ ujar Raman sambil menyalakan senter di ponselnya “Hati hati,
Raman”, “Ini adalah rumahku, aku bisa berjalan dengan mata tertutup”
tapi tiba tiba Raman tersandung sesuatu dan terjatuh,
Ishita
berteriak “Raman, ada apa ?”, “Tidak ada apa apa, ponselku saja yang
jatuh !” teriak Raman dari kejauhan “Tapi kenapa begitu berisik ?”, “Aku
jatuh diatas ponselku juga” Ishita tertawa geli begitu mendengarnya,
tak lama kemudian Raman menyalakan lilin “Sekarang apa yang mau kita
masak ?”, “Makanan vegetarian” ujar Raman kesal “Kalau begitu kamu bisa
memesannya”, “Bagaimana bisa aku memesannya, rumahnya terkunci” sahut
Raman “Hanya ada suji sekarang”, “Itu lebih baik daripada mati
kelaparan” Raman membantu Ishita memasak, ketika Ishita hendak mengambil
pisau, tanpa sengaja jemarinya teriris pisau
“Waah darahnya keluar”,
“Aku harus mati kelaparan sekarang” sindir Raman kesal
“Darahmu
keluar banyak sekali, jika terus mengalir, kamu bisa mati” Raman lalu
memegang tangan Ishita dan mengeluarkan saputangannya kemudian
mengikatkannya ditangan Ishita yang terluka “Sekarang apa ?”, “Kamu
seharusnya bertanya yang lainnya, sekarang aku akan membimbing kamu dan
kamu yang masak” ujar Ishita “Ya sudah, minggir, katakan padaku apa yang
harus aku lakukan ?” tak lama kemudian Raman mulai memotong motong
sayuran dan bawang merah, Ishita tersenyum melihat suaminya memasak,
Ishita mencoba membantunya dengan tangan kirinya, mereka kemudian
memasak bersama sama, mereka membuat Suji ka Ukma
Sementara
itu seorang pencuri sedang melintas di apartemen tersebut sambil
berkata “Listrik selalu mati di Delhi, mari kita mulai” pencuri itu pura
pura menjadi pemulung dengan memunguti botol botol plastik, saat itu
ada beberapa orang sedang ngobrol dengan penjaga gedung, dia mendengar
kalau keluarga Bhalla sedang keluar semua jadi tidak ada siapapun di
apartemen 302, sedangkan di apartemen keluarga Bhalla, Raman dan Ishita
sedang menikmati makan malam mereka berdua “Aku tidak suka Ukma ini”,
“Hmm rasanya enak sekali” ujar Ishita senang “Aku mau menaruh mentega di
dalamnya” Raman sangat kesal “Heei jangan ditambah dengan bumbu Punjabi
! Sudah taruh saja disitu kalau kamu tidak suka”, “Iya benar ! Aku akan
sekarat karena kelaparan” ujar Raman dengan raut mukanya yang jengkel
Saat
itu pencuri ke dalam apartemen mereka melalui jendela yang terbuka di
salah satu kamar “Raman, apakah kamu mendengar sesuatu ?”, “Mungkin
sesuatu terjadi diluar sana, sudah makan saja” namun sesaat kemudian
mereka mendengar lagi suara itu di kamar nyonya Bhalla “Raman, itu
mungkin pencuri !”, “Mungkin juga !” bisik Raman “Kalau begitu pergi
sana dan lihat apa itu ?”, “Jika dia menyerang aku bagaimana ?” Ishita
tertegun “Jadi kamu takut ? Kalau dia mungkin lebih tinggi dari kamu ?”
sindir Ishita “Apakah kamu lupa kalau aku telah menyelamatkan kamu dari
para preman itu ?” kemudian Raman bergumam pada dirinya sendiri “Aku
lebih takut pada dirinya ketimbang seorang pencuri, ada baiknya kalau
aku memberinya uang dan menyuruhnya untuk membawa kamu pergi juga
bersamanya” gumam Raman kesal “Raman, ayoo pergi dan lihat !”, “Iya iya
aku ini kesana !” bentak Raman kesal sambil perlahan lahan menuju ke
kamar ibunya
BACA SELANJUTNYA
Belum ada tanggapan untuk "Adegan Romantis Mohabbatein Episode 128"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.