SINOPSIS MOHABBATEIN episode 210 “PENGORBANAN RAMAN” Keesokan harinya, Ishita sedang mendandani Ruhi sambil mengatakan padanya kalau dirinya akan berpuasa penuh sampai malam, jadi dirinya harus bisa mengontrol semuanya dan tidak makan apapun, Raman mendengar semua ucapan mereka “Ruhi, tidak usah khawatir soal ibu Ishi karena jika ibu Ishi bicara soal makanan maka hal itu akan buruk nantinya” sela Raman, Ruhi akhirnya berlalu dari sana setelah selesai berdandan ala Madrasan dengan rangkaian bunga melati di rambutnya “Ishita, lebih baik kamu tidak usah berpura pura melakukan puasa ini jadi makanlah sesuatu kalau kamu merasa lapar”, “Memangnya kenapa ?” Ishita merasa heran “Untuk apa semua omong kosong ini ? Puasa ini hanya untuk mengurangi umur para istri demi untuk meningkatkan kehidupan suami mereka, bukan begitu ? omong kosong !” Ishita tersenyum “Usiaku tidak akan berkurang kalau aku menahan lapar”, “Jangan bikin aku membawamu ke rumah sakit” Ishita menggeleng
“Tidak akan !”, “Makanlah sesuatu, karena semua orang pasti hanya menipu
saja, Shagun dulu juga selalu menipu dan makan” Raman teringat ketika
dulu Raman membawakan Shagun sandwich untuk Shagun secara diam diam
tanpa diketahui oleh siapapun karena Shagun tidak bisa menahan lapar
“Shagun, kamu melakukan puasa pada hari Karwachauth untukku, tapi aku
mengatakannya padamu, makan ini dengan cepat, tidak ada orang yang tahu”
Shagun segera memakan sandwich yang diberikan oleh Raman, Raman nampak
termenung teringat pada kenangan itu, Ishita langsung menyadarkannya
“Heiii
,,, kamu sedang berada dimana sayang ?” sindir Ishita sambil menepuk
bahu Raman, kemudian mereka berdua kembali beradu pendapat “Baguslah
kalau kamu mau melakukan puasa, dengan begitu kamu bisa menutup mulutmu
sepanjang hari, oh ya aku akan membawakan sesuatu dari meja makan dan
kamu bisa memakannya di dalam mobil” ujar Raman kemudian berlalu dari
sana “Dia memang tidak berubah, aku puasa bukannya untuk pamer pada
siapapun tapi buat dia karena dia telah melakukan banyak hal untukku,
aku akan benar benar puasa meskipun jika dia tidak menyukainya, aku akan
menyelesaikan puasa ini untuk Raman” ujar Ishita
Nyonya Bhalla
meminta suaminya untuk tidak lupa dengan berbagai macam item yang
diperlukan, Romi menghampiri mereka sambil memberikan 500 rupee dan
rekeningnya “Apakah kesepakatan 10 jutanya dibatalkan ?” tanya tuan
Bhalla heran “Romi, kenapa kamu kelihatan sedih ? Ibu membuat Gajar
halwaa dan puris yang pedas” hibur nyonya Bhalla “Tapi musim ini kan
musim wortel, ibu”, “Iyaaa ibu tahu kesukaanmu” ujar nyonya Bhalla
sambil membawa wortel untuk Romi “Ibu mungkin merasa kasihan karena ibu
tahu kalau aku ini bukan anak ibu”, “Bagaimana kamu tahu ?” nyonya
Bhalla kaget dan langsung menimpali ucapan Romi “Semua orang juga tahu”,
“Ibu juga mendengarnya melalui berita di televisi dan ibu juga sangat
bingung tapi kamu tetap anak ibu, darah daging ibu” Romi sangat senang
mendengarnya lalu memeluk ibunya erat “Aku minta maaf, ibu” Romi
kemudian duduk dan mulai menikmati makanannya
Raman membawa beberapa
orang kerumahnya sambil membawa kain saree, Ishita kaget “Raman, apa
ini ?”, “Aku kan tadi sudah memanggil kamu untuk turun kebawah tapi kamu
tidak datang juga” ujar Raman kesal “Tuan Raman meminta kami untuk
menunjukkan beberapa desain kain saree pada anda sebagai hadiah, nyonya”
sela penjual kain saree tersebut “Woow pengalaman yang penting
rupanya”, “Aku memberikannya untuk kamu, ayooo pak, tunjukkan kain
sareenya pada istriku” pinta Raman, kedua penjual itu mulai membuka
kotak yang berisi kain saree, Ishita sangat bersemangat sekali melihat
lihat kain saree tersebut dan bertanya pada Raman “Raman, coba mana yang
bagus kain sareenya yang untukku”, “Oooh jadi kamu mengejek aku ?
Jangan pamerkan Kanjivarammu, Ishita” Ishita tersenyum “Memangnya kenapa
?”, “Lihat gaya Punjabi sekarang” jelas Raman “Apakah semua ini
diperlukan, Raman ?”, “Ishita, ibu bisa saja mengejek aku nanti jadi
lebih baik aku melakukan hal ini” akhirnya Ishita melihat lihat kain
saree tersebut,
Raman memintanya untuk memilih dengan cepat dan
duduk dikursi dekat si penjual agar lebih enak memilihnya, setelah
melihat lihat, rupanya Ishita tidak menyukai beberapa desain kain saree,
Raman kembali menyuruh Ishita untuk cepat memilih kain saree yang
disukainya, hingga akhirnya Ishita menyukai kain saree rancangan Zardozi
tapi harganya 25.000 rupee, Ishita langsung menolaknya begitu melihat
label harganya dengan berkata “Aku tidak suka yang ini” kemudian Ishita
melihat kain saree yang lain yang lebih sederhana dan harganya juga
murah “Raman, bagaimana dengan yang ini ?” saat itu Raman mendapat
telfon dari Pathak dan bergegas masuk kedalam kamarnya, Raman meminta
Pathak untuk memastikan kalau Ashok dan Suraj tidak melakukan tindakan
apapun “Aku ingin ijin prakteknya keluar hari ini !” ujar Raman geram
SINOPSIS MOHABBATEIN episode 210
Belum ada tanggapan untuk " SINOPSIS MOHABBATEIN episode 210 “PENGORBANAN RAMAN” "
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.