SINOPSIS MOHABBATEIN episode 206 Pertama "RAMAN YANG USIL" Di rumah keluarga Bhalla, nyonya Bhalla sedang bersantai dirumah sambil makan camilan, saat itu nyonya Bhalla sedang menyalakan televisi dan menonton berita disana yang mengabarkan tentang bayi yang tertukar pada tahun 1991 di sebuah ruumah sakit ternama, tiba tiba nyonya Bhalla teringat pada Romi dan apa yang dikatakan oleh Pammi dulu tentang Romi “Toshi, apakah kamu menukar anakmu ini dulu ? Coba lihat Romi ini sangat tampan dan dia juga kelihatan berbeda, apalagi badannya juga tinggi”, “Heiii Pammi ! Suamiku badannya juga tinggi !” nyonya Bhalla kaget ketika teringat kenangan tersebut karena yang dikabarkan di televisi, nyonya Bhalla benar benar merasa cemas “Itu adalah rumah sakit yang sama di mana Romi dulu dilahirkan disana dan tahunnya juga sama begitu pula bulannya, apakah Romiku tertukar dengan bayi yang lain pada waktu itu ? Tidak ! Itu tidak mungkin terjadi, Romi adalah anakku !” nyonya Bhalla menangis sedih “Sekarang apa yang harus aku lakukan ? Aku harus pergi ke rumah sakit itu !” ujar nyonya Bhalla
Di kantor Raman, Raman sedang mengecek berkas berkas yang diberikan oleh Romi, Raman memuji hasil kerja Romi “Romi, ini baru angka yang tepat ! Kamu harus memberikannya ke pak Subbu sekarang” puji Raman, Romi sangat senang, Romi yang masih penasaran dengan apa yang dilakukan oleh Raman pada Ishita, mencoba mencari tahu “Kakak, bagaimana caranya kakak bisa membuat kak Ishita memaafkan kita semalam ?” Raman tersenyum senang dan hendak menunjukkan video Ishita di ponselnya namun tiba tiba berhenti dan kembali sikapnya yang seperti biasa kemudian meminta Romi untuk kembali bekerja, Romi yang tadinya merasa senang, begitu melihat perubahan sikap kakaknya, langsung diam dan bergegas berlalu dari sana, begitu Romi keluar dari ruang kerjanya, Raman segera menonton lagi video Ishita ketika dibius sambil tertawa senang “Aku sudah bilang sama kamu kan, Ishita ,,, satu orang Punjabi sama dengan 100 orang Madrasan, sekarang pasti akan menyenangkan” ujar Raman sambil tertawa geli
Amma sedang berada dijalan sambil ngobrol dengan Vandu melalui telfon “Ibu sudah mengoleksi semuanya untuk pemujaan nanti, Vandu” saat itu Amma melihat Toshi (nyonya Bhalla) juga sedang berada di jalan, tidak jauh darinya “Aaah itu ada Toshi, aku akan mengajaknya untuk pulang bareng pakai bajaj” namun Toshi tidak menyadari kalau Amma juga berada di jalan yang sama seperti dirinya, Toshi bergegas masuk ke rumah sakit Chaddha, Amma buru buru menutup telfonnya dan penasaran dengan apa yang dilakukan oleh Toshi disana “Apa yang akan dilakukan Toshi disana ? Apakah semuanya baik baik saja ?” tanya Amma heran, begitu Toshi masuk ke rumah sakit tersebut, di dalam sana banyak para orangtua yang datang yang memiliki kasus yang sama seperti Toshi, mereka memarahi dokter karena kasus bayi yang tertukar dan meminta data data rumah sakit, media juga ada disana, untuk meliput berita tersebut
“Bukan seperti itu, kabar tersebut keliru, itu salah” pihak rumah sakit
mencoba menjelaskan pada semua orang yang datang, nyonya Bhalla mulai
berfikir bagaimana caranya mencari tahu tentang Romi karena kalau ada
yang mendengar tentang hal ini maka akan menjadi sebuah masalah,
kemudian Toshi bertanya tentang Romi pada seorang dokter yang kebetulan
melintas didepannya, tepat pada saat itu Amma masuk ke rumah sakit dan
mendengar pembicaraan Toshi dengan dokter tentang kelahiran Romi dan
kasus bayi yang tertukar, Amma kaget “Aku sangat khawatir, dokter ,,,
coba cari tahu dan katakan padaku” tanya Toshi cemas, dalam hati Amma
berkata
“Jadi Romi itu bukan anaknya Toshi, iyaa juga sih Romi itu
kelihatannya memang berbeda, Romi cukup tampan dan tubuhnya juga tinggi,
Toshi pasti akan sangat menderita, sungguh sangat menyedihkan, aku akan
bilang ke Ishita dan memintanya untuk terus mendukung ibu mertuanya
ini” bathin Amma dan bergegas pergi dari sana, begitu Amma pergi, dokter
menjelaskan pada Toshi kalau semua itu hanya gosip yang salah untuk
mencemarkan nama baik rumah sakit, Toshi merasa senang dan langsung
memeluk dokter sambil memujinya “Untung saja, jadi anakku itu adalah
memang anakku, terima kasih, Tuhan” ujar Toshi penuh haru
Sementara
itu di hotel, Ishita sedang menunggu Suraj keluar dari kamarnya, namun
selama beberapa jam menunggu Suraj tidak keluar juga, Ishita kemudian
mendatangi meja resepsionis lagi dan memintanya untuk segera bertemu,
kebetulan saat itu Suraj sudah keluar dari kamarnya, resepsionis segera
memberitahu Ishita kalau Suraj sudah keluar, Ishita menatap kearahnya
dan bergegas menghampirinya ketika Suraj hendak pergi “Tuan Suraj
Khanna, aku ingin bicara dengan anda !” Suraj langsung berbalik dan
segera membentaknya dengan keras hingga semua orang di hotel bisa
mendengar semua ucapannya “Bisakah kita bekerja sama dalam hal ini ?”
pinta Ishita baik baik namun Suraj semakin membentaknya “Pergi saja kamu
!”, “Tuan Suraj, aku harap anda tetap dalam batasan anda, kenapa anda
berbohong ?” Ishita mulai tidak suka dengan sikap Suraj yang sok jagoan
“Aku
tidak berbohong !”, “Tapi keluhan anda itu keliru ! Kamu tahu kan kalau
aku melakukan pengobatan yang benar dan aku juga telah memberikan resep
yang benar” Suraj malah semakin membentaknya “Bagaimana bisa kamu
membuat suamimu sendiri menjadi asistenmu ? Kamu ini memang dokter yang
ceroboh !”, “Tuan Suraj, aku datang kesini untuk menyelesaikan masalah
ini secara baik baik dan sopan” ujar Ishita penuh harap “Aku akan
merusak karir kedokteranmu, dokter Ishita ,,, sebelum aku menghina lebih
banyak lagi, lebih baik pulanglah ke rumah dan bekerjalah di dapur !”
semua orang menatap kearah mereka begitu mendengar suara Suraj yang
membentak tinggi, bahkan manajer hotel juga berusaha merelai mereka tapi
Suraj buru buru pergi dari sana, sedangkan Ishita sangat sedih
Di
rumah keluarga Bhalla, Raman pulang kerumah dan bertanya tentang Ishita
pada ibunya “Dia belum pulang, Raman”, “Buat apa dia pulang cepat, dia
telah membawa kartu kreditku, dia pasti akan menghabiskan semua plafon
kartu kreditku, baru pulang” ujar Raman santai sambil membuka buka
ponselnya, ketika Raman hendak masuk ke kamarnya, dilihatnya kartu
kreditnya tertinggal diatas lemari pendek “Oooh rupanya dia lupa kartu
kreditnya, lihat nanti kalau dia pulang, ini pasti akan sangat
menyenangkan” ujar Raman pada dirinya sendiri sambil tersenyum geli dan
mengambil kartu kreditnya SINOPSIS MOHABBATEIN
Belum ada tanggapan untuk "SINOPSIS MOHABBATEIN episode 206 Pertama "RAMAN YANG USIL" "
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.