Damini: Mungkin Dewa sedang mengujimu untuk melihat seberapa bijak kau bertindak dalam keadaan sulit. Ichcha ku tidak melindungi Yuvi putranya sendiri, melainkan Kanha. Kau adalah putrinya Ichcha. Aku tidak menduga semua ini darimu. Kau harus mengerti penderitaan Mukhta. Bagaimana bisa kau mengangkat tanganmu kepadanya? Apa yang akan kau lakukan jika Rani adalah putri kandungmu sendiri dan kau harus menyelamatkan Manav? Jika Ichcha yang menghadapi situasi itu, dia rela mengorbankan putrinya demi Manav.
Meethi: Aku tidak bisa sehebat ibuku! Aku tidak bisa melakukannya. Rani adalah putriku. Aku tidak bisa menyerahkannya pada siapapun. Aku sangat menyayangi Manav dan aku yakin Akash akan menyelamatkannya! Aku tau Manav akan baik2 saja.
Damini: Bagaimana jika kita benar2 harus menyerahkannya?
Meethi: Sebagai seorang wanita, seorang ibu, aku tidak bisa melakukannya! Ini adalah jawabanku.
Akash, Vishnu & Mukhta tidak bisa menemukan Manav dimanapun. Ratna Bai dan anak buahnya sudah meninggalkan tempat itu. Mereka menipu Vishnu&Mukhta dgn meninggalkan boneka bayi bersama rekaman tangisan bayi.
Damini: Apakah Manav tidak berarti bagimu?
Meethi: Aku sangat ingin dia pulang dalam keadaan selamat.
Damini: Bersiap2lah untuk berkorban jika mereka gagal membawa Manav pulang! Kau harus mengorbankan Rani untuk menyelamatkan Manav! Kau harus melupakan keinginanmu untuk menjadi seorang ibu! Aku tau apa yang kukatakan ini tidak benar, tapi aku tetap memintamu untuk mengembalikan Rani kedalam neraka itu!
Meethi: Tidak! Rani adalah putriku. Aku tidak bisa melakukannya. Akash pasti bisa menyelamatkan Manav!
Akash pulang dengan wajah sedih.
Meethi: Lihat nek, Akash pasti sudah menemukan keberadaan Manav. Semuanya baik2 saja kan?
Akash: Kami tidak bisa menemukan Manav.
Meethi shock mendengarnya.
Damini: Kuberi kau 2 pilihan, hidup seperti ibu pada umumnya atau seperti Ichcha.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Mungkin Dewa sedang mengujimu untuk melihat seberapa bijak kau bertindak dalam keadaan sulit"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.