loading...
NOTE*Sinopsis kadang Lebih atau kurang dan kadang tidak pas dengan Penayangan di ANTV Karena terpotong Jeda/ Durasi
** Jika Sinopsis Kurang
atau lebih dari penayangan di ANTV silahkan melihat Sinopsis episode
sebelum atau selanjutnya :) Terima Kasih
Uttaranku.blogspot.co.id/ - Sinopsis
SINOPSIS MOHABBATEIN episode 729 "KECURIGAAN NIDDHI" Bala memberitahu Vandu kalau dia bukan Ishita, sementara itu Appa bertanya ke Amma kenapa pendetanya tidak datang sampai sekarang ? Amma kemudian menelfon pendeta dan baru tahu kalau pendetanya tidak bisa datang “Suamiku, pendetanya saat ini sedang keluar kota, anaknya yang bilang kalau dia tidak bisa datang hari ini” tuan Bhalla menyela “Tidak apa apa, aku akan menelfon pendetaku, Niddhi dan Sarika tersenyum senang begitu mendengarnya, tiba tiba tuan Bhalla memberitahu mereka kalau handphone pendetanya tidak aktif “Seandainya saja Ishu ada disini, dia pasti akan membereskan masalah pemujaan ini, dia tahu semua mantra dan biasa melakukan pemujaan” Ishita menatap ke arah Amma begitu mendengar ucapan Amma, dalam hati Niddhi berkata
“Sekarang semuanya akan baik baik saja, jika dia adalah Ishita maka dia akan melakukan sesuatu untuk menyelesaikan pemujaan ini” bathin Niddhi,
loading...
Ishita kemudian buka suara “Aku bisa melakukan pemujaan” Niddhi dan
Sarika langsung tersenyum “Aku tahu caranya melakukan pemujaan, aku bisa
bantu, siapa yang akan duduk di pemujaan ini ?”, “Bala dan Vandu” sela
Appa, Niddhi langsung memberitahu Sarika “Akhirnya terjadi juga seperti
yang kita inginkan, biarkan dia melakukan pemujaannya, baru kemudian aku
akan membuka kedoknya” Sarika tersenyum penuh arti, Niddhi kemudian
menunggu Raman dan berfikir kalau Raman kalau melihat sandiwaa ini, saat
itu Raman sedang pergi ke kantornya Niddhi “Aku masih punya waktu
sampai pemujaan dirumah berakhir” gumam Raman
Dalam hati Ishita
berkata “Raman saat ini sedang pergi ke kantornya Niddhi untuk mencari
chip itu dan berharap bisa mendapatkannya" bathin Ishita, sementara itu
Raman bergegas pergi ke kotak listrik dan mematikan listriknya, Ishita
masih melakukan pemujaan, sedangkan Raman sedang bersembunyi karena
beberapa orang sedang memeriksa kotak listrik, kemudian Raman bergegas
masuk ke dalam ruang kerja Niddhi untuk mencari chip tersebut, tiba tiba
listriknya nyala, Raman segera bersembunyi, anak buah Niddhi memeriksa
ruang kerja Niddhi kemudian berlalu dari sana Ishita memberikan aarti
untuk semua orang dan berdoa, Amma berterima kasih padanya karena telah
melakukan pemujaan hari ini “Dengan senang hati, nyonya Iyer ,,, aku
merasa senang tapi aku harus pergi sekarang”, “Bawa prasad ini untuk
ayahmu” Niddhi langsung menyela pembicaraan mereka berdua
“Sungguh
sangat menakjubkan, Shanaya ,,, kamu melakukan pemujaannya dengan
sangat baik, lalu kenapa kamu berterima kasih padanya, nyonya Iyer ? Dia
ini adalah putri kandungmu sendiri, Ishita” Sarika langsung ikut
menimpali “Jadi maksudmu, dia ini kak Ishita begitu, Niddhi ?”, “Tentu
saja, lihat saja bagaimana dia melakukan pemujaannya tadi, selama ini
Shanaya berada di Cape town, Afrika lalu bagaimana bisa dia tahu tentang
pemujaan ala orang India Selatan ? Berapa lama lagi sandiwaramu ini
akan berlangsung, Ishita ?” Ruhi langsung menyela “Aku tahu kalau dia
adalah ibu Ishiku” ujar Ruhi sambil berlari memeluk Ishita, Ishita
langsung menjauhkan Ruhi dari dirinya sambil berkata “Aku bukan ibu
Ishimu, aku sudah bilang sama kamu kan kalau aku adalah Shanaya, aku
mohon menjauhlah dariku” ujar Ishita sambil beralih ke Niddhi “Apa
masalahmu, Niddhi ? Kamu benar kalau pemujaan tadi adalah pemujaan yang
cukup sulit, tapi tehnologi itu sudah sangat maju sekarang, aku belajar
pemujaan itu dari internet” Ishita kemudian menunjukkan headsetnya
“Ketika
aku mendengar para orang tua sedang cemas disini, aku mencoba membantu,
aku telah melaksanakan pemujaan ini sejak aku masih kecil, aku
mempunyai semuanya di dalam ponselku dan tinggal mendengarkannya untuk
melakukan pemujaan ini, kami memang tinggal di luar negeri tapi kami
sangat menghargai kebudayaan kami, karena kami berada jauh dari negara
kami sendiri, ayahku mengajariku semuanya ,,, Niddhi, katakan padaku,
apa sebenarnya masalahmu ? Kamu seharusnya merasa senang tentang hal ini
dan tidak usah menciptakan masalah apapun, mungkin kamu tidak ingin
orang orang ini bahagia, kamu tahu kan kalau aku adalah Shanaya, polisi
telah menunjukkan semua laporannya, kamu masih juga tidak percaya dengan
hal itu ? Ingat yaa ,,, aku adalah Shanaya !” ujar Ishita kesal, Simmi
langsung menyela
“Shanaya, aku minta maaf untuk semua ini dan terima
kasih karena kamu telah melakukan ini semua, kamu datang kesini seperti
kembarannya Ishita, aku harap sang Dewi akan selalu membuatmu bahagia”,
“Baiklah, tidak apa apa ,,, maaf kalau tadi aku berteriak, aku harus
pergi sekarang” Appa lalu memberikan prasad ke Shanaya untuk ayahnya,
tuan Raichand, Ishita berterima kasih pada Appa, Appa dan Amma lalu
memberikan restu padanya “Aku senang bisa bertemu dengan kalian semua
dan kamu, Niddhi ,,, hati hati” Ishita segera pergi dari sana
loading...
Ruhi
teringat pada ucapan Ishita tadi, Ruhi merasa sedih, Shravan memberikan
prasad untuknya, Ruhi lalu mencicipinya dan menoleh ke arah Shravan
“Kenapa kamu jadi sedih, Ruhi ?”, “Ibu Ishi ,,, kamu lihat kan bagaimana
sikap tante tadi ke aku ?” Ruhi merasa sedih “Aku tahu kalau kamu
sangat merindukan bibi Ishita” ujar Shravan lalu Shravan bercerita
tentang Vandu, kebetulan Vandu mendengarnya, Vandu pun menangis “Aku ini
memang begitu ceroboh dan tidak peduli pada anak anak” gumam Vandu
sedih
Sementara itu Raman masih terus memikirkan tentang chip
tersebut “Aku yakin chip itu pasti berada di brankas Niddhi dan brankas
itu tidak mau terbuka tanpa sidik jari Niddhi” Niddhi kemudian menemui
Raman dan bercerita tentang apa yang dilakukannya pada hari ini “Untung
saja dia Shanaya, kita harus merayakannya, bagaimana kalau kita makan
diluar ?” Niddhi merasa senang dan memeluknya dengan penuh cinta “Tapi
kita tidak bisa pergi dengan pakaian seperti ini, lebih baik kamu ganti
baju dulu dan kenakan perhiasan berlian juga”, “Berliannya ada di
brankas kantor” ujar Niddhi tanpa curiga “Itulah mengapa aku ingin kamu
mengambilnya dari brankas kantor, kantormu kan tidak jauh” Niddhi
langsung bersiap siap, dalam hati Raman berkata “Aku yakin kalau chip
itu ada di dalam brankasnya” bathin Raman SINOPSIS MOHABBATEIN episode
730 by. Sally Diandra
loading...
Belum ada tanggapan untuk " SINOPSIS MOHABBATEIN episode 729 "KECURIGAAN NIDDHI" "
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.