Meethi disantet Nandini. Meethi mulai kehilangan akal/gila Part 3 Nandini: Pada siapa aku bisa meminta bantuan? Siapa yang mau membantuku?
Aku tidak bisa bicara pada Aakash, dia sedang sibuk memikirkan Khana.
Waktuku tinggal 48 jam!
Rani: Hei Chameli! Ada apa?
Nandini pura2 menghapus airmata.
Nandini: Rani, kau tau? Ibu Meethi mu itu ingin mengusirku keluar dari rumah ini.
Rani tertawa mendengarnya.
Rani:Aku tau kalian sedang bercanda. Ibu Meethi yang memberitahuku bagaimana kalian menggoda satu sama lain.
Nandini: Mungkin ibu Meethi mu bohong. Mungkin sebenarnya dia bukanlah
orang yang baik. Kita tidak bisa melihat isi hati seseorang.
Ekadish melihat Nandini sedang menghasut Rani.
Ekadish: Hei! Apa yang sedang kalian bicarakan? Kembali ke kamarmu Rani!
Rani menuruti perintah Ekadish.
Ekadish: Hei Nandini, kenapa kau menghasut Rani untuk melawan Meethi?
Nandini: Maafkan kesalahan yang sudah kulakukan. Rani harus tau bahwa
keberadaan kami di rumah ini tinggal hitungan hari. Meethi akan mengusir
kami. Dia bilang dia akan membuktikan kalau Rani bukanlah putriku
ataupun putri Aakash dengan test DN.. Semacam itu.
Ekadish: Hah? Meethi bilang begitu?
Nandini: Ya bu! Meethi sudah mengirim rambut Rani untuk test itu.
Ekadish: Apa kau tidak yakin bahwa kau yang sudah melahirkan Rani?
Nandini: Aku tidak berbohong. Fikirkan bagaimana dampaknya terhadap
Rani. Meethi bilang dia akan membuat bukti palsu untuk membuktikan kalau
Rani bukanlah cucumu. Sumpah demi dewa, aku tidak berbohong. Apa ibu
takut pada Meethi?
Ekadish: Tidak. Ayo! Kita tanyakan langsung pada Meethi.
Ekadish masuk kedalam rumah bersorak memanggil Meethi.
Ekadish: Apa kau benar2 ingin mencari tau apakah Rani bukan putrinya Nandini dan Aakash dengan melakukan test dende?
Meethi: Test DNA bu.
Ekadish: Ya, itu. Untuk apa?
Aakash: Meethi, kau ingin melakukan test DNA Rani? Untuk apa?
Ekadish: Terkadang aku tidak mengerti denganmu. Sebelumnya kami tidak
menerima Rani tapi kau yang bersikeras. Sekarang setelah kami menerima
kalau Rani adalah darah daging keluarga ini, kau mulai mencurigainya.
Nandini: Meethi ingin mengusirku keluar dari rumah ini.
Meethi: Tidak. Aku yang memberimu tempat tinggal di rumah ini, kenapa
aku harus melakukan hal seperti itu? Kau memang sudah menyelamatkan
nyawa ibu, tapi bukan berarti kau bisa menciptakan dinding pemisah
antara aku dan ibu dengan mengatakan ini semua.
Nandini: Aku lihat sendiri seorang pria dengan jas lab datang kemari mengambil contoh rambut Rani darimu.
Meethi: Ya. Aku memang melakukannya. Kita belum punya laporan kesehatan
Rani. Kita tidak tau vaksinasi apa yang sudah ia dapat selama ini.
Apakah sudah ada catatannya? Nandini, kau punya catatannya? Kau tidak
punya catatan semacam itu. Aku hanya berusaha mencaritahu vaksinasi apa
yang bisa kita berikan pada Rani.
Aakash: Nandini, bagaimana bisa
kau berfikir kalau Meethi meragukan Rani sebagai putriku? Dia sudah
menerima Rani jauh sebelum Rani terbukti adalah putriku. Dia akan
melakukan segalanya untuk kebaikan Rani.
Ekadish: Kau membuang2 waktuku! Syukurlah Meethi benar2 memperhatikan putrimu.
Nandini: Maafkan aku bu.
Aakash menghentikan Nandini sebelum pergi meninggalkan tempat itu.
Aakash: Tunggu Nandini. Kau belum minta maaf pada Meethi.
Nandini: Kenapa aku harus minta maaf pada Meethi? Dia bahkan tidak memintaku untuk melakukannya.
Aakash: Meethi memiliki hati yang besar, karena itu dia tidak
mengatakan apapun, tapi kau tidak boleh lupa dengan semua kebaikannya
terhadapmu. Dia sudah melakukan banyak hal untukmu. Jangan pernah
berusaha memberikan tuduhan palsu kepada Meethi lagi. Katakan bahwa kau
tidak akan melakukannya lagi.
Nandini: Aku minta maaf.
Meethi: Yang terjadi sudah terjadi. Berhati2lah lain kali.
Vishnu: Apa ada masalah Tuan?
Khana: Aakash adlh masalah. Dia ingin mengumpulkan bukti2 untuk melawanku.
Vishnu: Apakah ada hubungannya dgn wartawan Aslam Khan? Kau bisa mempercayaiku.
Khana: Aku mempercayaimu tapi bisakah Aakash mempercayaimu? Aku butuh
seseorang yg bisa mendekati Aakash dan yg bisa dipercayai olehnya.
Nandini sedang mondar-mandir didalam kamarnya sambil bicara sendiri.
Nandini: Dia baru akan duduk tenang setelah mengusirku keluar dari
rumah ini! Kukira dia wanita sederhana, tapi dia berubah total. Aku
harus minta maaf padanya hari ini. Aku menurut karena tdk ada yang
percaya padaku disini. Siapa yg bisa membantuku?
Meethi: Tdk ada yg bisa membantumu skrg.
Nandini: Meethi? Kau membuntutiku seperti bayangan?
Meethi: Ck! Tdk. Aku harus bicara dengan ahli lab skrg, kurasa aku bisa
melakukannya dihadapanmu supaya kau juga bisa mengetahui kebenarannya.
Meethi menelfon nomor Subhash dan menyalakan pengeras suara.
Belum ada tanggapan untuk "Meethi disantet Nandini. Meethi mulai kehilangan akal/gila Part 3"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.