Karena perbuatan Nandini, Malvika yg menerima akibatnya. Rani bukan putri kandung Aakash-Nandini Part 3 Malvika: Kau berhak melakukannya, tapi pertama2 kau harus mengendalikan Aakash terlebih dahulu.
Meethi sedang sibuk memilih2 saree yang akan dipakai menghadiri pesta
di kantor Aakash. Aakash mengejutkan Meethi dari belakang.
Aakash: Jangan pakai yang ini. Tunggu sebentar, aku akan segera kembali.
Aakash masuk ke kamar Nandini.
Aakash: Dimana saree berwarna pink yang kubelikan kemarin? Aku
membelikannya untuk Meethi, sekarang dia ingin memakainya untuk
menghadiri pesta di kantorku.
Nandini: Ini, aku akan menyetrikakanny
a dulu.
Aakash: Tidak perlu.
Aakash memberikan saree itu pada Meethi.
Aakash: Pakai ini. Seseorang memberikannya pada Nandini secara tidak sengaja.
Meethi: Walaupun Nandini menerima saree ini secara tidak sengaja, tidak baik meminta kembali barang yang sudah diberikan.
Aakash: Aku sudah bicara pada Nandini, dia tidak akan salah paham. Pakai ini, ini adalah warna kesukaanmu.
Meethi kemudian meminta pelayannya, Ramchand, untuk menyetrika saree
tersebut. Nandini menghampiri Ramchand berpura2 minta diambilkan
deterjen. Sementara Ramchand pergi, Nandini menaikan suhu setrikaannya.
Ramchand tidak sengaja membuat saree Meethi bolong.
Nandini
melihatnya diam2 dan bicara dalam hati "Apa yang tidak bisa menjadi
milikku, tidak boleh menjadi milikmu. Aku tidak sedang membicarakan
saree itu, tapi tentang cinta Aakash. Tunggu sampai waktunya tiba"
Ramchand menunjukkan saree yang bolong karena setrikaan tersebut kepada Meethi dan meminta maaf.
Meethi: Tidak apa2. Ini hanya kesalahan kecil. Lain kali berhati2lah.
Nandini masuk ke kamar Meethi pura2 memarahi Ramchand.
Meethi: Siapapun bisa melakukan kesalahan.
Nandini: Tapi Aakash membeli saree ini dengan penuh cinta.
Meethi: Aakash selalu membelikan saree dengan penuh cinta. Dia bisa membelikan 1 lagi saree yang baru.
Aakash: Kenapa harus 1? Aku bahkan bisa membuatkan sebuah butik untukmu
Meethi. Kau bisa memilih saree manapun yang kau inginkan.
Nandini keluar dari kamar karena tidak tahan melihat kemesraan Meethi
dan Aakash. Meethi kembali menangkap ekspresi kebencian diwajah Nandini.
Nandini melempar semua barang2 di kamarnya.
Nandini: Meethi Chatterjee! Meethi Chatterjee!
Nandini melempar sesuatu kearah cermin dan sindoor pemberian Rani tidak
sengaja tumpah diatas kalender. Nandini teringat dengan janji Aakash di
masa lalu, Aakash pernah berjanji akan menikahinya pada tanggal 1
Desember.
Nandini: Jika dulu kami tidak jadi menikah. Bagaimana kalau sekarang? Aku akan berdandan seperti pengantin wanita!
Aakash dan Meethi sudah tiba di pesta kantor Aakash sementara Nandini
sedang asik berdandan. Nandini memandangi fotonya bersama Rani dan
Aakash.
Nandini: Hanya akan ada aku, Rani ku dan Aakash ku.
Tuan Khana juga hadir di pesta tersebut, ia pun menghampiri Aakash dan Meethi.
Tuan Khana: Aku tau kita akan segera bertemu. Kakak ipar (Meethi), aku
datang ke rumahmu tapi tidak bisa menemuimu karena suamimu mengusirku.
Aakash: Ini adalah pesta yang tertutup untuk umum, aku tidak ingin ada drama apapun disini!
Tuan Khana: Apa kau belum menghubungi pemilik perusahaan sebelumnya? Mereka sudah menjual perusahaannya padaku.
Wartawan memberikan pertanyaan kpd Aakash.
Wartawan: Tuan Aakash Chatterjee, sampai kapan hubungan 2 perusahaan ini akan berlangsung?
Tuan Khana berbisik kpd Aakash.
Tuan Khana: Kau harus memikirkannya terlebih dahulu. Bisnis adlh hal yg
berbeda, tdk bisa dicampur adukkan dgn urusan pribadi terutama urusan
yg ada sangkut pautnya dgn wanita prostitusi.
Aakash berbalik melihat kearah Tuan Khana, Meethi menahan bahu Aakash meminta Aakash mengendalikan emosi.
Meethi bicara dlm hati "Kuharap Aakash tdk mengambil keputusan yg salah dlm keadaan marah".
Tuan Khana mengambil mic&mengumumkan
bahwa kedua perusahaan ini akan bekerjasama dlm waktu yg cukup lama, Aakash mengiyakannya.
Aakash dan Meethi plg ke rumah.
Meethi: Aku bangga dgnmu, kau bisa mengendalikan situasi dgn baik, kau tdk membiarkan kemarahan menguasaimu.
Aakash: Aku memikirkan semua org. Aku tdk akan membiarkan sesuatu
terjadi karena nasib byk keluarga ada diatas pundakku, tapi kemarahan
didalam diriku tdk akan bisa dihentikan.
Meethi: Tenanglah, semuanya akan baik2 saja.
Nandini duduk didepan cermin lengkap dgn kostum pengantin.
Belum ada tanggapan untuk "Karena perbuatan Nandini, Malvika yg menerima akibatnya. Rani bukan putri kandung Aakash-Nandini Part 3 "
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.