Ekadish: Nandini yang telah menyelamatkanku
!
Aku sudah melakukan kesalahan besar membawamu kemari.
Malvika bicara pada Nandini sebelum dibawa ke kantor polisi.
Malvika: Kau tidak tau dengan siapa kau sedang membuat masalah. Aku tidak akan melepaskanmu.
Nandini: Pertama2 keluar dulu dari dalam penjara. Aku mempelajari ini
semua darimu. Kau sendiri yang menunjukkan jalannya padaku.
Malvika teringat saat dia menasihati Nandini untuk memanfaatkan apapun atau siapapun untuk mendapatkan Aakash.
Inspektur: Aku akan menginterogasinya. Aku akan menghubungi kalian jika membutuhkan informasi lebih.
Malvika: Kumohon, aku tidak bersalah!!
Polisi memaksa Malvika keluar. Nandini merasa pusing lagi, Aakash
langsung menangkapnya dan Meethi tidak berdaya melihat Aakash mendekap
Nandini.
Setelah siuman, Nandini melihat Meethi sedang duduk di kursi dekat tempat tidurnya.
Nandini: Meethi, kau pasti merasa marah pada bibi Mauli. Kau benar2
sangat marah. Bibi Mauli sudah menghasutku sejak hari pertama aku dtg
kemari. Dia selalu mengatakan padaku kalau Aakash adlh milikku dan harus
menjadi milikku. Kau benar2 polos. Bibi Mauli menunjukkanku jalan yg
benar. Dia berusaha menghancurkan hubunganmu dgn Aakash. Tapi dia
melakukan sebuah kesalahan, dia menganjurkanku utk memanfaatkan
seseorang, jadi aku manfaatkan saja dia. Wanita menjijikkan itu ingin
menyakiti Aakash ku. Aku tdk akan membiarkannya tinggal di rumah ini.
Kau bisa prg skrg. Aku akan memanggilmu kalau butuh sesuatu.
Meethi berdiri dan mengikat saree nya, ia menutup pintu kamar dari dlm dan merubah posisi rambut.
Meethi: Hei Chameli!
Nandini terkejut mendengar Meethi memanggilnya dgn nama Chameli lagi, Meethi memaksa Nandini duduk di kursi.
Meethi: Kau berubah menjadi wanita tdk tau terimakasih. Kau fikir kau
bisa melakukan apapun dgn Aakash dan Meethi hanya duduk diam di sudut
ruangan sambil menangis? Kau salah. Tdk masalah waktu kau menunjukkan
sikap kalau kau mencintai Aakash, tapi skrg sdh keterlaluan. Aku akan
menurunkan level ku hingga setingkat dgnmu jika kau ingin menunjukkan
wajah aslimu. Aku harus menggunakan kata2 kotor utk bicara dgn wanita
rendah yg tdk mengerti apapun. Skrg tdk ada lg yg akan memintamu pergi
dari rumah ini. Kau harus prg dgn sendirinya dan pergi dlm ketakutan.
Sangat berbahaya ketika org baik mulai bersikap seperti org jahat utk
menghabisi org jahat. Jika org yg baik kehilangan kesabaran, akan
berdampak buruk bagi semua org. Skrg waktumu sdh habis.
Nandini mulai ketakutan melihat perubahan sikap Meethi. Meethi memeluknya dari belakang dan menunjuk kearah cermin.
Meethi: Selama ini kau hanya melihat Meethi nya Aakash, tapi skrg kau
akan melihat sisi lain seorang Meethi. Cucunya Damini, seorang pelayan.
Aku tantang kau!! Selamatkan dirimu kalau kau bisa,atau lebih baik prg
dari sini.
Meethi berjalan kearah pintu, ia melepas ikatan saree nya dan merapikan rambut seperti semula.
Meethi: Nandini, kau harus beristirahat. Jgn sungkan utk memanggilku kalau kau butuh sesuatu.
Meethi melihat Aakash sedang menelfon seseorang, Aakash sedang mencari pengacara untuk melawan Malvika.
Aakash: Aku ingin tau kenapa Nyonya Mauli melakukan ini.
Meethi: Aakash, tidak ada alasan bibi Mauli melakukan kejahatan itu
karena bukan dia yang melakukannya! Dia tidak bersalah dalam hal ini.
Aakash: Kau pernah memberitahuku waktu bibi Mauli mengajari Rani cara bermain kartu judi.
Meethi: Benar. Bibi Mauli pernah melakukan kesalahan, tapi dia tidak ada sangkut pautnya dalam musibah itu.
Aakash: Buktinya ditemukan di kamar bibi Mauli!
Meethi: Seseorang bisa saja meletakkannya disana!
Aakash: Apa kau fikir Nandini yang melakukannya?
Meethi: Ya.
Aakash: Sebelumnya tidak ada yang menginginkan Nandini tinggal di rumah
ini tapi kau lah yang memintanya untuk tetap tinggal disini demi
kebaikan Rani. Aku sendiri yang melihat Nandini membahayakan dirinya
demi menyelamatkan nyawa ibu. Dia bahkan terluka saat melakukannya dan
kau ingin mengusirnya keluar dalam kondisi seperti itu? Polisi bahkan
tidak mendapatkan bukti apapun untuk menangkap Nandini!!
Meethi tersadar dari lamunannya, ia melihat Aakash masih bicara lewat telfon.
Aakash: Nyonya Mauli adalah orang dibalik ini semua. Aku ingin pengacara terbaik.
Meethi bicara dalam hati "Aku tidak bisa mengatakan apapun pada Aakash,
aku tidak punya bukti apa2. Aku harus segera melakukan sesuatu".
Rani membawakan sup ke kamar Nandini.
Rani: Chameli, ibu Meethi yang membuatkannya untukmu supaya kau cepat sembuh.
Nandini bicara dalam hati "Setelah aku pulih Meethi akan langsung menendangku keluar dari sini".
Rani membicarakan betapa baiknya Meethi kepada mereka berdua.
Nandini: Aku tidak mau bicara denganmu kalau kau membicarakan hal itu lagi.
Nandini menghentikan tangannya sebelum menyantap sup nya dan bicara
dalam hati "Meethi mungkin sudah memasukkan racun kedalam sup ini".
Nandini meletakkan supnya kembali.
Rani: Kalau kau tidak mau buat aku saja.
Nandini menarik mangkuk sup dari tangan Rani.
Nandini: Aku akan menghabiskannya
. Janji.
Rani: Baiklah. Aku ingin mengerjakan PR dulu. Habiskan sup itu.
Nandini meletakkan sup itu setelah Rani keluar.
Ekadish dan Gomti sedang duduk di meja makan sambil membicarakan Nandini.
Ekadish: Aku ingin mengusir Nandini keluar dari rumah ini, tapi menantuku menghentikanku. Dia pandai menilai orang. Hei menantu! Ayo sarapan bersama kami.
Meethi ikut duduk di meja makan, Ekadish menceritakan tentang Malvika kepada mereka.
Ekadish: Aku berusaha melakukan perbuatan baik tapi akhirnya dia justru
melawan kita. Tapi Meethi yang melakukan hal yang benar dengan menahan
Nandini di rumah ini. Kau lebih baik dalam hal memahami orang2.
Meethi bicara dalam hati "Bagaimana cara supaya aku bisa memberitahu
ibu bahwa aku sudah melakukan kesalahan dalam menilai seseorang? Bibi
Mauli tidak bersalah. Aku yang bersalah karena mempercayai Nandini.
Sekarang aku akan melakukan segala cara untuk menunjukkan kebenaran
tentang Nandini dihadapanmu bu, aku berjanji".
Rani pulang
sekolah dan memberitahu kalau hari ini dia sedang tidak bersemangat di
sekolah karena Nandini sakit. Rani mengajak Meethi dan Ekadish berdo'a
untuk kesembuhan Nandini di kuil dalam rumah.
Mereka bersiap2 untuk berdo'a di kuil.
Meethi: Rani, kau harus segera mandi setelah melakukan pooja.
Ekadish: Menantu, apa menu makan siang hari ini?
Meethi: Aku sudah membuatkan mi untuk kalian.
Rani: Hore!
Nandini berdiri ditangga dekat kuil.
Nandini: Rani, tolong bawakan makanannya ke kamarku.
Rani: Chameli?!
Rani berlari kearah Nandini dan memaksanya ikut bergabung di kuil, tapi
Nandini menolak. Ekadish akhirnya mengizinkan Nandini masuk kedalam
kuil.
Nandini: Meethi, boleh aku masuk ke kuil?
Meethi: Kau tidak perlu meminta izin dariku untuk ini.
Ekadish: Benar. Tidak ada yang bisa menghentikan orang lain pergi ke kuil.
Nandini berjalan kearah mereka dan mengambil berkat dari Ekadish. Mereka memulai pooja.
Nandini bicara dalam hati "Dewa, berikan aku kekuatan untuk mendapatkan
orang yang aku cintai. Kembalikan Aakash kepadaku. Aku akan
meninggalkan semua kebiasaan buruk dan sungguh2 akan berubah".
Meethi berdo'a dan bicara dalam hati "Dewa, tolong lindungi keluargaku
dari niat orang2 jahat. Lindungi suamiku dari Nandini. Kumohon tolong
jaga Aakash".
Aslam Khan dtg ke kantor Aakash. Aakash lgsg menanyakan rahasia Tuan Khana.
Aslam: Khana membuat adik perempuan&selur
uh keluarganya terbunuh dlm kecelakaan lalu lintas supaya tdk ada lagi yg berkepentingan didlm bisnisnya.
Aakash: Khana bisa menjadi terdakwa kasus pembunuhan. Apa kau punya alat bukti?
Aslam: Aku menyimpan semua buktinya didlm sebuah flashdisk. Flashdisk
itu skrg ditempat temanku. Aku akan memberikannya padamu kalau kau
berjanji akan mengirimku keluar dari negara ini. Khana tdk akan
melepaskanku.
Aakash: Bagaimana kalau kupesankan tiket pesawat first
class dgn tujuan Dubai dan uang cash 1 crore ditransfer lgsg ke
rekeningmu?
Khana tdk akan bisa menemukanmu disana.
Aslam:
Baiklah. Terimakasih. Temui aku di cafe Maratha dekat bandara jam 5 sore
hari ini. Aku sendiri yg akan menyerahkan flashdisk itu padamu disana
BACA SELANJUTNYA
Belum ada tanggapan untuk "Karena perbuatan Nandini, Malvika yg menerima akibatnya. Rani bukan putri kandung Aakash-Nandini Part 8"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.